Sekembali dari hot air balloon tour kami mampir ke resepsionis untuk meminta brosur/peta turis spot daerah situ, lanjut sarapan sebelum masuk kamar hotel untuk melanjutkan tidur lagi heheheee… Agak siangan bangun, mandi dan mengecek turis spot di daerah Goreme sambil makan mie cup plus telor rebus yang diselundupkan saat sarapan tadi hahahaaa…
Dan hari itu kami memutuskan untuk mengunjungi Goreme Open Air Museum yang bisa dicapai hanya dengan jalan kaki dari penginapan setelah zuhur. Semua dijalani dengan santai dan dinikmati setiap moment-nya karena kami berdua sudah berkomitmen untuk tidak mengulang ritme perjalanan seperti sebelumnya yang sangat padat dan terburu-buru.
Keluar dari penginapan, jam sudah menunjukan pukul 12.37 siang waktu setempat. Cuaca nampak sedikit mendung walaupun masih terbilang terang karena musim panas. Udara Goreme sejuk tapi kering jadi harus diusahakan membawa botol minum ke mana-mana biar ga dehidrasi.
Jalan ke arah Open Air Museum ga terlalu sulit, tinggal jalan menuju down town lalu nanti di perempatan akan ada plang yang menunjukan arah ke Open Air Museum. Menyusuri jalan yang dihiasi bukit-bukit batu besar yang berjendela dan berpintu itu sungguh pemandangan yang sangat menakjubkan buat gw yang ga pernah melihat hal yang seperti itu sebelumnya. Seperti berada di negeri flinstone!
Menakjubkan sekali membayangkan bagaimana manusia melubangi batu yang begitu besar-besar untuk digunakan sebagai tempat tinggal. Sesuatu yang jadi perhatian gw juga adalah, jalanan di Goreme ga menggunakan aspal, tapi susunan batu dan puving block! Sangat ramah lingkungan dan pastinya mengurangi panas yang akan sangat menyengat bila dibandingkan menggunakan aspal. Smart!
 |
| Goreme Open Air Museum Ticket |
Sampai di Open Air Museum, sudah banyak yang mengantri untuk membeli tiket seharga 20TL itu. Dan diantara banyak turis bule, terlihat serombongan turis China, beberapa turis Korea, dan keluarga turis Malaysia, turis Asia selain kami berdua. Meyakinkan kalau kami memang sedang berada di belahan bumi Eropa heheheee…
Open Air Museum sendiri adalah komplek monastery dan gereja terbuat dari batu yang dilengkapi dengan fresco (lukisan dinding) yang sangat luas di sekitar abad 10,11, dan 12-an yang menjadi salah satu UNESCO World Herritage. Bisa dibaca lengkapnya di Goreme Open Air Museum .
Oke, tak perlu panjang lebar, silakan disimak saja foto-fotonya bila berkenan. Biarlah foto-foto ini yang menjadi saksi bisu keindahan dan keunikan Goreme Open Air Museum ini… Tsaahhh…
