Wednesday, September 25, 2013

Perjalanan Adalah Proses Menuju Kebijaksanaan

Mt. Agung taken from the plane flight back to Jakarta


Perjalanan kali ini adalah kali ketiga gw mengunjungi Pulau Dewata, hadiah lomba foto bareng backpack Your Traveling Style yang di selenggarakan detik travel bersama 3 orang pemenang lainnya.

Detik Travel Your Traveling Style winner

Yup, sesuai judulnya, setelah berkali-kali menempuh perjalanan, bagi orang-orang yang mau membuka matanya pasti akan menemukan hal lain yang lebih esensial dari pada sekedar mengunjungi tempat wisata untuk bersenang-senang. Buat gw, perjalanan kali ini lebih dari sekedar langkah kaki, tapi juga perjalanan hati untuk menemukan sebuah kebijaksanaan (tsaaaahhhh...). Dan gw mau mengajak kalian semua, melalui potret, "melihat" perjalanan ini dari kacamata gw.

Sweet Balinese Little Boy
Lihatlah keceriaan tanpa beban Adik Kecil ini. Begitu melihat kamera dikokang, dia berlari menyambut sambil menjulurkan lidahnya jahil. Dengan potret ini, gw seolah-olah "dicolek", bahwa hidup ini bisa menyenangkan bila gw mengijinkannya. Masalah hidup selalu ada, berat-ringan semua orang merasakannya. Tidak ada orang yang hidupnya "sempurna" tanpa masalah, terus lurus menyenangkan. Saking menyenangkannya malah sepertinya akan sangat membosankan, layaknya menonton film monoton yang tanpa "riak". Jadi Novia, ijinkanlah dirimu bahagia dengan segala ketidaksempurnaan yang ada pada dirimu. Jangan sabotase dengan bayangan cita-cita impian sempurna. Tapi belajarlah untuk sempurnakan ketidaksempurnaan itu dengan menerima dan mencintai ketidaksempurnaan yang ada pada dirimu.




Plantation Keeper @Ulundanu
Bapak Perawat Taman ini mungkin selalu luput dari perhatian, walaupun keindahan karyanya dengan "semena-mena" kita nikmati. Tapi beliau tidak pernah menceracau berteriak-teriak kepada orang-orang di sekitar untuk memperhatikannya. Mengingatkan semua orang bahwa yang dinikmati kalian semua itu adalah hasil karyanya. 

Potret Bapak Perawat Taman ini mengingatkan gw bahwa semua manusia diciptakan sesuai fungsinya masing-masing untuk menyeimbangkan sistem kehidupan. Si A mungkin mengemban tugas untuk menjadi konglomerat, untuk menyediakan segala macam barang konsumsi, menyediakan lapangan pekerjaan, bahkan mungkin menyikut-nyikut "lawan mainnya" untuk kelanggengan kerajaannya. Sedangkan Si B, mungkin "hanya" mengemban tugas sebagai penarik becak yang setiap kali mendapatkan secuil rejeki selalu menyisihkan sedikit dari secuil itu untuk dibagi kepada yang lain. 

Tak ada satu manusia pun yang dianugerahi fungsi buruk karena baik-buruk fungsi seseorang tergantung dari sudut mana kita melihatnya. Yang terpenting, belajar dan selalu berusahalah hidup bermanfaat dan menjadi bagian dari solusi.




Beji, a little spot at Bedugul
Apa yang kalian lihat dari potret di atas? Sebuah spot foto yang bila dilihat sekilas seperti bukan di Indonesia? Apalagi isinya hanya beberapa manusia jenis ras kaukasia. Begitulah juga pandangan hidup kita. Jika hanya melulu melihat satu spot dengan kacamata kuda tanpa mengindahkan hal lain di sekitar, mungkin pemikiran kita bisa terpeleset kepada keputusan yang salah. Potret ini mengajarkan gw untuk melihat segalanya lebih "luas". Potret ini seolah berkata,

"Novia, buka hati buka mata buka telingamu selebar-lebarnya, maka Kamu akan mencintai hidupmu lebih dari Kamu membencinya. Mungkin spot yang secuil itu tidak menyenangkan, tapi ada spot yang lain yang mungkin Kamu menyukainya tapi belum pernah Kamu meliriknya."





Sunset @Tanah Lot

And last but not least, Kamu mungkin melihat pandanganmu semakin gelap dengan terbenamnya matahari seperti potret di atas. Tapi Kamu bisa tetap melihat keindahannya bila Kamu mau meluangkan sedikit waktu menikmatinya... Jangan terus terpaku pada gelap, sedangkan gelap dan terang pun selalu hidup berdampingan bukan? Tidak ada salah satu yang istimewa antara keduanya. Percayai bahwa hidupmu indah, cukup indah untuk orang lain menginginkan hidup seperti yang Kau miliki sekarang... Gambarimasu! Teruslah katakan dengan kepala tegak, "Aku bangga menjadi seorang Novia!".

Thursday, August 1, 2013

Narsis Membawa Rejeki


Hei! Hei! Ternyata narsis bisa ngedatengin rejeki Friends! Kemaren-kemaren dapet info dari Si Kakak klo detik ngadain kontes foto bareng backpack. Iseng-iseng gw ikutan, kirim 2 foto yang menurut gw keren hihihiiii...

http://microsite.detik.com/minisite/travelingstyle/galeri/?q=novia+susanti

 Hadiahnya lumayan, tiket PP plus nginep di Hotel101 Legian Bali 3hari 2 malam.

http://microsite.detik.com/minisite/travelingstyle/hadiah

 Daaaannnnn tereng... tereeeenngg!!! Gw menaaaannngg!!! *joget-joget shinchan* Nih buktinya!

http://microsite.detik.com/minisite/travelingstyle/index
Kemaren dapet email dari detik katanya berangkat tanggal 6 Sept 2013 kumpul di kantor detik, tapi belom tau nih rincian itinerary-nya kayak apa. Ntar deh, gw update info selanjutnya. Thanks detik!!!

Thursday, June 27, 2013

JEPRAT-JEPRET

Harajuku Station, Tokyo - Japan
    
Tanjung Tinggi Beach, Belitung - Indonesia

Blue Bridge, Tokyo - Japan


Window of The World, Shenzen - China

Geongbokgung, Seoul - South Korea

Lake Kawaguchiko, Kawaguchiko - Japan

Kawaguchiko Station, Kawaguchiko - Japan

Sensoji Temple, Tokyo - Japan

Window of The World, Shenzen - China

Nami Island, Chuncheon - South Korea

Ngongping 360 degree, Hongkong - China

Senado Square, Macao - China



Star Avenue, Hongkong - China
 
Hibiya Park, Tokyo - Japan

Ngongping, Hongkong - China

Wednesday, June 12, 2013

MACAO


Senado Square



Jurnal 12-13 Mei 2013

Pagi ini melanjutkan perjalanan dari Shenzen ke Macao dengan menggunakan kapal ferry. Setelah cek out, langsung menuju subway Stasiun Luohu. Pelabuhan ferry ada di Shekou Port, lumayan panjang perjalanan dari Luohu ke Shekou Port makanya kami berangkat pagi-pagi.

Kartu Tong (kartu transportasi Shenzen) ga bisa di refund, karena kendala bahasa. Ga nyambung pollll hehehe... Ternyata setelah baca di sini, Kartu Tong-nya bisa di tukar di kantor pos mana saja di Shenzhen atau di Tong Service Center yang paling dekat di subway Stasiun Laojie Exit B.

Sampai Shekou Port Ferry Terminal setelah membeli tiket CNY 180/pax (tujuan Macau Maritime Ferry Terminal) kelas ekonomi, sisa CNY ditukar ke MOP. Klo HK$ ga masalah soalnya masih bisa dipake di Macao, nilainya disamakan dengan MOP. Kami kebagian jadwal berangkat jam 10.30 waktu Shenzhen. Walaupun kelas ekonomi, deknya lumayan nyaman dilengkapi dengan pendingin ruangan. Kalau lapar atau haus, tersedia juga "warung" di dalam dek.

Perjalanan Shenzhen-Macao menggunakan ferry memakan waktu sekitar 1 jam, dan agak berlama-lama waktu isi form imigrasi karena "dikeroyok" mbak-mbak TKW yang kebingungan bagaimana cara ngisinya. Ngenes tapi juga salut, dengan pengetahuan pas-pasan mereka berani menjemput rejeki sampai ke "negeri antah berantah".

Sampai Macao langsung menuju penginapan di Praca e Ponte de Horta menggunakan bis nomor 3A dengan tarif MOP 3,2. Beruntung, hotel yang satu ini ga perlu dicari keliling-keliling udah kelihatan bentuknya sesuai di kebetan. Makan, beres-beres ini itu sorenya beredar.

Macao Tower dan Venetian Resort (12 Mei 2013)

Macau Tower and Sai Van Bridge
Di puncak Macau Tower, yang suka uji nyali bisa coba bungee jumping atau skywalk (jalan-jalan di pinggiran menaranya dengan menggunakan tali pengaman. Klo gw siy, makasih deh... :p

Venetian Resort
Dari Macao Tower ke Venetian Resort, kami menumpang angkutan gratis City of Dreams. Dari sana tinggal jalan menyeberang ke Venetian Resort.


Inside Venetian Resort

Gondola and The Singers
Di Venetian Resort dapet tontonan gratis lagu "Con Te Partiro" (Time to Say Goodbye) sahut-sahutan dua penyanyi duet di balkon, aaahhhh kereeennn!!! Gw aja ikutan nyanyi, untung aja sound systemnya keren, suara gw jadi kelibas hahahahhaaa...!

Selesai nonton "konser" dan parade di Venetian Resort gratisan, kami pun balik sambil planga-plongo bingung balik lewat mana? Naik bis nomor berapa? Akhirnya ngikutin ibu-ibu yang untungnya sama-sama menuju halte bis hihhihihiiii...


Senado Square dan Ruin Saint Paul (13 Mei 2013)

Besok paginya cek out nyantai, karena mau jalan ke sekitaran Senado Square doank. Koper sementara dititip di front office untuk dijemput nanti pas mau ke Bandara. Fisherman Wharf skip, karena kok dipikir2 kayaknya ga jauh2 beda sama WOW atau Splendid China.

Senado Square bisa dicapai dengan jalan kaki dari hotel, sambil menyusuri dan melihat-lihat toko yang berbaris di kiri-kanan jalan.

Senado Square
Pas nongkrong-nongkrong di sini, ada beberapa sosok yang menarik perhatian. Sosok yang tanpa malu-malu mengais2 tong sampah untuk sekedar mengambil sisa makanan atau minuman dingin. Korban judi? Entahlah...



Ruin St. Paul




Sayang, Museum Macao-nya tutup... Jadi beredar di tukang jualan souvenir aja. Dibanding Hongkong, pernak-pernik oleh-oleh di Macau ternyata lebih murah. Apa gw aja yang ga bisa nawarnya ye hehehe... Tapi untuk keragaman emang lebih banyak ragam di Ladies Market Hongkong.

Setelah makan siang kesorean, selalu kebiasaan klo lagi jalan, kami pun balik ke hotel. Beres-beres, ini itu, ke toilet lalu capcuus ke Bandara Macao. Nunggunya lumayan lama karena jadwal flight baru jam 9 an, ga apa-apalah. Nyantai juga, bisa nongkrong dulu sambil cemal-cemil.

Perjalanan ga ada yg aneh kali ini, eh ada yang menarik denk. Waktu flight sambungan dari KL ke Jakarta, ada penumpang yang nyelonong aja gitu ga mao antri. Sama pramugarinya boarding pass-nya ga dicekin diminta ngantri tu orang-orang. Eh, si ceweknya main nyelonong aja mau naik pesawat, sampe dikejar2 sama tu mbak pramugari. Gw cengar-cengir, rasain! Malu kan tuh, mana bapak-bapak yang sama dia ikutan marahin lagi, gara-gara malu juga kayaknya. Akhirnya, mungkin tengsin, mereka tetep ga mau antri di belakang, nunggu aja di depan situ sambil pada manyun hihihiiiii... Salut mbak, moga lekas naik gaji, naik pangkat, rejeki melimpah, sehat wal afiat sampai tua *_*

Macao Airport
Selanjutnya.... kapan kita ke mana? Hmmm...

Wednesday, June 5, 2013

SHENZHEN (WOW DAN SPLENDID CHINA)

Window of The World
Jurnal 10-12 Mei 2013

Perjalanan dari Hongkong menuju Shenzhen ditempuh dengan menggunakan MTR sampai ke Stasiun Lo Wu yang berbatasan langsung dengan negara bagian Shenzhen. Pemegang passport Indonesia bisa mengajukan visa on arrival di lantai dua gate pemeriksaan imigrasi, tapi karena infonya masih simpang-siur jadinya kami udah mengajukan visa China dari Indonesia.

Bagi yang mau refund Octopus Card, bisa dilakukan di stasiun ini. Letak loketnya di sebelah kanan exit gate MTR sebelum imigrasi. Lumayanlah buat tambah-tambah jajan di Macao *melet*

Karena sudah malam dan kebetan hotel yang kurang lengkap akhirnya kami memutuskan naik taksi aja. Walaupun sempet keliling-keliling karena sopir taksinya sama sekali ga bisa Bahasa Inggris, bahkan udah tunjukin voucher booking tiket yang ada tulisan Chinanya pun Pak Sopir ga mudheng juga. Akhirnya setelah Pak Sopir telepon-telepon entah siapa yang bisa berbahasa Inggris dan bicara sama gw tanya alamat hotelnya, sampai juga di itu penginapan yang emang letaknya agak di dalam.

Uniknya, ketika sampai di hotelnya, Pak Sopir gandeng seorang Bapak yang ternyata menginap di hotel tersebut untuk menerjemahkan kalau dia mau minta bayaran 15 yuan aja padahal argo di taksi menunjukkan angka 35 yuan! Katanya, itu kompensasi karena dia ga tau jalan dan udah bawa kami muter-muter. Ya ampun... Baik banget Pak Sopirnya... Tapi tentu aja kami ga tega, udah sampe aja udah terima kasih banyak...

Bapak penerjemah tanya kami dari mana, katanya jarang ada yang mau main ke Shenzhen karena kendala di bahasa. Berarti kami termasuk pelancong yang nekat, tanpa bekal Bahasa China "lancang" pergi ke Shenzhen heheheheee...


WOW dan Splendid China (11 Mei 2013)

Pukul 7 pagi perjalanan di Shenzhen sudah dimulai, kali ini kami pergi menuju Stasiun Luo Hu (stasiun kereta internal Shenzhen yang bersebelahan dengan Stasiun MRT Lo Wu) ditemani seorang perempuan muda yang bekerja di Hotel Shangrilla. Pas kami tanya arah Luo Hu Railway Station kebetulan dia bisa berbahasa Inggris dan mengajak barengan karena setujuan. Senangnya... *luv*luv*luv*
Window of The World
Tujuan pertama ke WOW menumpang subway setelah sebelumnya membeli kartu ShenZhen Tong seharga seratus yuan. Sayang sebenarnya karena kami cuma akan berada di ShenZhen sehari saja. Kami turun langsung di Stasiun Window of The World yang exit gate-nya menyerupai Louvre Mussee di Perancis sana...
Window of The World
Sampai di WOW langsung beredar menggunakan kereta untuk melihat spot-spot yang asik buat foto. Tapi tetep aja kami muter juga dari ujung sampe ujung wkwkwkkkk...
 
WOW - Europe

Some Sculpture at WOW
Setelah makan siang kami melanjut ke Splendid China yang hanya berbeda satu stasiun saja dari stasiun WOW yaitu Stasiun OCT (Overseas China Town). Selain melihat bangunan-bangunan terkenal di China, yang menarik di sini adalah beberapa pertunjukan budaya yang menarik untuk ditonton. Kami sempat menonton pertunjukan seperti akrobat yang dikemas menghibur dan universal, drama tradisional China (kayak tonil jaman baheula), dan tarian muslim China yang mirip tari sufi.

Splendid China

Splendid China
Untuk yang akan langsung melanjutkan perjalanan, di dekat pintu masuk disediakan penitipan barang. Jadi ga perlu repot-repot harus pulang lagi ke hotel kalau memang waktunya mepet. Cukup sediakan tenaga lebih aja, soalnya Splendid China ternyata jauh lebih luas daripada WOW. Makanya untuk menghemat tenaga kami memilih berputar menggunakan mobil tour kemudian spot yg menarik saja yang kembali didatangi.

*Berlanjut ke Macao*

Tuesday, June 4, 2013

HONGKONG (NGONGPING - STAR AVE - PEAK TRAM - MADAM TUSSAUD)

Night In HongKong
Jurnal 8-10 Mei 2013,

Perjalanan panjang dimulai sejak pukul 4 pagi, karena jadwal penerbangan menuju KLCC dimajukan dari pukul 8.35 menjadi pukul 6.15 pagi. Empat jam menanti di KLCC untuk selanjutnya bertolak menuju HongKong pukul 2 siang waktu Malaysia. Penerbangan KLCC-HongKong memakan waktu sekitar 4 jam, pesawat mendarat sekitar pukul 6 sore. Hingga lewat pemeriksaan imigrasi, semua lancar tanpa kendala, sampai pada pengambilan bagasi.... Jeng! Jeng! Bagasinya kakak gw gak nongol2 sodara-sodara!!!

Nah looooohhh...

KLCC

Setelah cek sana-sini ga ada juga, dengan praduga koper sang kakak tertukar dan tergondol penumpang lain karena ada satu koper mirip berputar-putar tak bertuan di conveyor belt, akhirnya kami menghampiri petugas "Baggage Inquiry". Untunglah komunikasi masih bisa menyambung, dan kami diminta mengisi data bagasi selengkap2nya. Walaupun mendapat informasi dari petugas bahwa di sticker bagasinya tertera bagasi "di anter" hanya sampai Kuala Lumpur, mereka menjanjikan untuk berusaha mengurusnya setidaknya sebelum kami bertolak ke Shenzen dan akan menghubungi jika ada informasi lebih lanjut.

Walaupun hati (sang kakak) galau, kami pun bertolak menggunakan bis A21 menuju penginapan di Nathan Road setelah sebelumnya membeli 2 Octopus Card, "kartu sakti" yang bisa digunakan untuk berbagai macam transaksi termasuk transportasi dan jual beli di HongKong. Hujan turun deras seakan mengiringi hati sang kakak yang menggalau (haahaaaiiiyyy!).

Setelah menyeret2 koper di tengah guyuran hujan deras beberapa lama(dramatis yak?!), akhirnya sampai juga di penginapan yang ternyata berada persis di dekat halte Tsim Tsa Tsui tempat kami barusan turun bis (ouch!!!).


Stars Avenue, Ngongping, Mongkok dan Symphony of Light (9 Mei 2013)

Pukul 7 pagi kami sudah keluar penginapan berjalan kaki menuju Stars Avenue yang masih berkabut, hunting foto mentang-mentang masih sepi. Padahal, banyak juga yang jogging disitu wkwkwkkkk... Tapi berhubung gw ga tau malu, jadi cuek ajah hahahaa... Dan inilah sebagian hasilnya...


Setelah menyerah nyari Clock Tower ga nemu2, kami melanjut menuju Ngongping menggunakan MTR menuju Stasiun Tung Chung. Dari Stasiun Tung Chung melanjut menggunakan bis ke Ngongping, tarifnya jauh lebih murah dibanding naik Cable Car. Rencananya nanti pulangnya mau pake Cable Car.

Big Budha - Ngongping

Having Vegetarian Snack at The Monastery
Wisdom Path
Ngongping Village
Perjalanan pulang menggunakan Cable Car-nya lumayan jaaauuuhhh... dan laaammaaa... lumayan sport jantung buat yang punya phobia ketinggian. Apalagi pas kabelnya menurun, aiihhh maaakkk... serrr nudd klo kata orang sunda mah hihihiiii...

Cable Car
Cable Car berakhir di Stasiun Tung Chung, dan kami pun melanjut ke Mongkok untuk sekedar melongok Ladies Market, sekalian sang kakak cari baju ganti :p

Oh ya, jangan heran klo pas lagi jalan di HongKong banyak yang menyapa dengan Bahasa Jawa, karena jumlah TKI di HongKong lumayan banyak. Bahkan konon katanya Victoria Park yang biasa di gunakan sebagai tempat berkumpul TKI klo lagi libur dulunya adalah tempat TK Philipine yang tergusur.

Dari Mongkok, setelah mampir sejenak ke penginapan, kami mengejar Symphony of Light di Stars Avenue. Ehm, buat yang udah pernah nonton Symphony of light - nya Singapore mungkin ga ada apa-apanya, tapi untuk tontonan gratis mah ya lumayan lah ya... Tapi ada yang spekta malam itu ketika Symphony baru saja mulai. Ada telepon dari Bandara Hongkong memberitahukan kalau bagasi sudah sampai aman sentausa dan bisa dijemput esok hari. Yeay!!!
Taking pictures and try grilled squid snack while waiting for "A Symphony of Light"


Peak Tram dan Madam Tussaud (10 Mei 2013)

Pukul 7 pagi kami sudah beranjak menuju bandara yang lumayan jaraknya... Proses administrasinya tidak berbelit, tapi karena jaraknya lumayan, kami baru kembali ke penginapan sekitar pukul 10-an pagi dan setelah beres2 langsung cek out tapi masih menitipkan koper di resepsionis untuk melanjut ke Madam Tussaud yang ada di The Peak.

Dipikir itu ada di tengah kota... Makjaaannn jaauuuhhhh... dan usut punya usut, ternyata kami salah rute. Mustinya, kami menukar voucher 3 in 1 (Peak Tram PP plus Madam Tussaud) di Stasiun Central, tapi kami malah naik bis langsung ke The Peak tempat Madam Tussaud yang seharusnya bisa dicapai Peak Tram dengan waktu hanya 7 menit sekali jalan, ouch!!! Waktu yg tinggal sedikit semakin terbuang percuma... hiks...

Akhirnya, kami balik ke stasiun central dengan membeli tiket Peak Tram turun, menukar voucher trus naik lagi ke The Peak dengan voucher Peak Tram! Hahahahaaa... Gile!

Madam Tussaud
Selesai dari Madam Tussaud masih menyempatkan beredar cari titipan padahal harus mengejar kereta ke Shenzen biar ga sampai ke sana terlalu malam. Apa daya, titipan ga nemu, dimsum pun ga sempat tercicipi... hiks... Mungkin lain kali bisa ada waktu dan rejeki ke Hongkong lagi buat icip dimsum halal dan enak di Islamic Centre (alamak!).

*Berlanjut ke Shenzen*

VISA KOREA SELATAN GRATIS SAMPAI AKHIR TAHUN 2019! KUUYYY!!!

Hai traveller, pada tau ga? Korea Selatan kan lagi bikin "promo" visa gratis looohhhh... Promo ini diberikan pemerintah Korse...