Taman Sultan Ahmet |
Kelar mandi, kami mulai bersiap-siap untuk beredar mencari sarapan sambil berjalan-jalan di sekitar Sultan Ahmet yang terkenal sebagai tourist spot. Banyak tujuan wisata (historis) berkumpul di daerah Sultan Ahmet ini, seperti Blue Mosque, Hagia Sophia, Topkapi Palace, Basilica Cistern, Serpentin Column, Hippodrom dan lain sebagainya. Pokoknya, klo kalian ga punya banyak waktu, menginap di daerah Sultan Ahmet adalah yang paling strategis.
Jajan Roti Simit Sama Chestnut Bakar |
Muzekart Istanbul |
Setelah mendapatkan muzekart kami langsung menuju Hagia Sophia, sebuah musium yang awalnya adalah gereja, yang beralih fungsi menjadi masjid ketika Konstantinopel ditaklukan oleh Sultan Mehmet II dan beralih fungsi lagi menjadi museum pada masa Mustafa Kemal Attaturk berkuasa. Disini kita bisa melihat kolaborasi dua simbol rumah ibadah tergambar di dinding-dinding museum. Salah satu yang paling jelas adalah lukisan di qubah utama, ada gambar Bunda Maria yang berdampingan dengan kaligrafi Allaah dan Muhammad di kiri kanannya.
Selesai berputar-putar di Hagia Sophia, kami menanti zuhur di Blue Mosque. Turis-turis diperbolehkan masuk ketika bukan jam shalat, dan ditutup 90 menit sebelum waktu shalat. Kami pikir, tempat wudlunya ada di dalam, ternyata harus keluar lagi. Padahal sudah dilambai2 sama seorang ibu-ibu mungkin karena kelihatan saya celingukan dikiranya cari tempat. Saya bilang cari tempat abdas (sempat lihat tulisan ini diluar, sama dengan Bahasa Sunda untuk wudlu) Si Ibu pun menunjuk keluar.
Ketika mengambil air wudlu, kebetulan bertemu dengan rombongan ibu-ibu dari Bosnia. Mereka tertarik dengan daleman kerudung topi saya, sampe beraniin nanya walopun tidak bisa berbahasa Inggris. Klo mereka mah cuma dililit2 aja udah pada cantik, kepalanya bagus, klo saya mah musti pake serondoyan biar ga keliatan aneh bu... hehehhee...
Waktunya makan siang!!! Kangen nasiiiiii!!! Sejak pertama sampai di Turki, ga nemu nasi putih, makannya roti dan berbagai macam keju. Klopun ada nasi, bentuknya nasi briani itupun cuma dikit dan dicampur biji-bijian dan selalu berasa kayak nasi uduk (berbumbu). Baru kali ini travelling bener-bener sakauw pengen nasi huhuhuhuuuu... Dan kami pun akhirnya memutuskan makan di sebuah warung kebab sekitar hotel, karena restoran Indonesia jauh dari Sultan Ahmet. Lagi pula, belum sempat lempengin punggung dari kemarin. Sabar...
Waahhh... ternyata ada menu nasi! Pesen itu aja! Sedangkan Si Kakak memesan kebab Turki (yang klo disini namanya duruma). Dan... jengjengggg... beginilah tampilan nasi yang saya pesan...
Nasi di Warung Kebab |
Nasinya sekedarnya banget, ini mah daging pake garnis nasi hahahhaaaa... Dan seperti biasa, nasinya dicampur biji2an yang ga saya kenal, dilengkapi kentang, acar timun, tomat dan saus yoghurt yang asyeeemmnya Alhamdulillaah. Untung bawa saos sachet, jadi masih terselamatkan selera makan. Minumnya saya pesan Ayran, yang katanya minuman khas Turki. Saya tau ini minuman terbuat dari yoghurt, tapi ga menyangka bisa seasem itu... huhuhuhuuuu.... kurus deh saya kayaknya pulang dari sini... (HOAX).
Selesai makan kami langsung menuju hostel mau istirahat dan kembali tiduuurrrrrrrrrrrrrr!!!