Menggelandang di KLIA |
Berangkat dari
Jakarta memilih garuda. Selain karena mendarat di KLIA, juga pengen ngerasain
gimana sih rasanya naik garuda hehehee… *katro*
Jarang sekali gw
mendapatkan jadwal penerbangan berangkat dari terminal lama, rasanya crowded
banget ya… Dan gw kebingungan mencari loket check in. Hadeuh… Biasa check in
online pun, ini harus check in lewat counter.
Tapi senangnya,
hari itu pertama kalinya gw mencoba lewat imigrasi menggunakan auto-gate
heheheee… Mungkin karena masih belum familiar, di auto-gate masih dipandu oleh
petugas imigrasi. Cukup dengan menyelipkan halaman passport yang ada fotonya,
cek sidik jari dan foto, udah langsung bisa melenggang keluar tanpa ditanya-tanya
atau dipandang curiga (sensi).
Sampai di KLIA
pukul 17.00 waktu setempat sedangkan penerbangan ke Qatar pukul 03.30 dini
hari! Yah, begitulah perjuangan budget traveler, harus rela menggelandang di
bandara hahahaaa…
Ternyata banyak
juga “gelandangan airport” di KLIA, mereka masing-masing mencari spot strategis
buat bobo sejenak termasuk gw ma Si Kakak.
Doha Airport - Masih sempat aja foto walopun sambil lari-lari |
Pukul 06.00 pagi sampailah kami di Doha untuk transit dan melanjutkan perjalanan menuju Istanbul. Doha berbeda waktu 4 jam lebih lambat dari KL/Jakarta, jadi perjalanan KL-Doha memakan waktu sekitar 6,5-7 jam.
Walopun masih
penat, tidak bisa berleha-leha karena Doha Airport itu crowded-nya bukan main!
Banyak sekali penerbangan ke berbagai negara transit di sini. Begitu sampai
harus sigap mengecek board digital pengumuman di gate mana penerbangan
selanjutnya karena waktu transit sangat-sangat singkat sedangkan kita harus
antri tas bawaan.
Jadwal
penerbangan kami selanjutnya adalah pukul 7.50 pagi, padahal turun dari pesawat
ke airport aja butuh setengah jam, belum lagi cek barang bawaan yang
na’uzubillah panjangnya. Harus jeli mengecek petugas yang berteriak-teriak
mengarahkan penumpang yang transit paling singkat ke antrian express.
Bener-bener berasa kayak marathon…
Syukurlah kami
ga pernah ketinggalan pesawat walaupun napas ngos-ngosan. So, tips bagi yang
menggunakan penerbangan transit di Doha, bawalah tas tenteng seminimal mungkin.
Kan ga lucu klo harus tertinggal pesawat cuma gara-gara repot bawaan.
Pukul 12.20
akhirnya kami sampai juga di Ataturk Airport Istanbul Turki. Doha dengan Istanbul ga berbeda waktu terlalu
banyak, hanya selisih beberapa menit saja. Jadi perjalanan Doha – Istanbul
kira-kira memakan waktu 4,5-5 jam. Total jenderal perjalanan KL-Istanbul adalah
sekitar 14 jam dengan waktu transit.
Perjalanan belum
usai juga jenderal! Kami masih harus terbang lagi ke Cappadoccia pukul 16.00
waktu setempat. Hampirrr aja kami ketinggalan pesawat karena ternyata gate
keberangkatan berubah. Pantesan ruang tunggu tiba-tiba sepi. Untung ngecek papan digital, dan kami pun
berlari-lari menuju gate yang seharusnya. Last call… fiuuwwhhhh… Dan pesawat
sudah terisi penuh ketika kami masuk *usap peluh*.
Pesawat mendarat
di Kayseri pukul 17.25 dan mobil jemputan dari hotel pun sudah menanti. Langsunglah
kami melanjutkan perjalanan ke hotel karena ingin lekas-lekas meluruskan
pinggang. Sampai di hotel sekitar pukul 7 malam, tapi suasana masih terang
seperti jam 5 sore. Setelah cek ini, bayar-bayar n konfirmasi hot air balloon
yang disarankan pindah jadwal jadi besok pagi, kami langsung masuk kamar dan ga
keluar-keluar lagi.
Rincian Budget:
1. Qatar Airways return tiket Kuala Lumpur (KLIA) – Doha – Istanbul (Ataturk) – Doha – Jakarta (SoeTa) MYR 1.379
2. Garuda Indonesia Airways oneway tiket Jakarta (SoeTa) – Kuala Lumpur (KLIA) US$ 214
Rincian Budget:
1. Qatar Airways return tiket Kuala Lumpur (KLIA) – Doha – Istanbul (Ataturk) – Doha – Jakarta (SoeTa) MYR 1.379
2. Garuda Indonesia Airways oneway tiket Jakarta (SoeTa) – Kuala Lumpur (KLIA) US$ 214